Profil dan Sejarah Babussalam
Home > Sejarah
Sejarah
Sejarah Pondok Babussalam
Pondok Pesantren Babussalam Mulyoharjo didirikan dan KH. Sahal Mahfudz tahun 2017 dibawah naungan Yayasan Babussalam yang juga dirintis oleh beliau. Sekaligus sebagai pengasuh Pontren hingga saat ini, beliau merupakan salah satu alumnus santri Pesantren Balekambang, yang cukup dekat dengan KH. Ma’mun Abdullah, putera KH. Abdullah Hadziq (pengasuh beliau kala mondok di Balekambang). Termasuk, ketika beliau mondok di Sarang, yaitu kala pengasuhan KH. Maimoen Zubair.

Dikenal juga dengan nama PonPes BSM, diresmikan tahun 2021. Awal pembentukan pondok jumlah santrinya masih dibawah sepuluh santri, dengan mengusung pesantren salafiyah dan dikhususkan untuk santri putra. Dari sinilah cikal bakal pondok terbentuk. Abah yai mendirikan pondok untuk santrinya tanpa dikenai biaya apapun dari makan atau sampai biaya administrasi lainnya, bahkan para santri difasilitasi pekerjaan untuk mencukupi kebutuhan mereka, hingga sampai saat ini. beliau menitik beratkan pada santri santrinya untuk tetap bekerja meskipun malamnya mereka juga wajib belajar. Guna selain mereka memdapat ilmu ukhrowiyah, mereka juga memiliki skill dan keterampilan sebagai bekal duniawiyah. Bahkan sebelum awal pembangunan, pernah dicanangkan program Latian Kerja Pontren tidak lain berfokus untuk mengasah skill para santri, dari bidang pertanian dan perkebunan, peternakan sperti sapi, ayam, kambing, dan menanam beberapa tanaman sayur. Menunjukan konsentrasi Pontren pada pendidikan dan pelatihan yang matang pada santri.
Lingkungan pondok pada tahun-tahun awal masih satu lingkup dengan usaha mandiri Abah yai sendiri, yaitu CV. Rimba Lestari yang bergerak dibidang mebel dan furniture. Seiring bertambah waktu, bertambah pula santri beliau yang kebanyakan dari luar Kota Jepara. Beliau mulai membangun asrama baru di sebelah timur. Hingga kemudian CV. Rimba Lestari dipindah-tanahkan, tetapi masih satu komplek di Desa Mulyoharjo. Untuk diganti sebagai area pondok yang juga direncanakan akan dibangun Madrasah. Hingga tahun tahun berikutnya, dengan dana mandiri dari badan usaha mandiri beliau terus menekankan infrastuktur yang vital pada pembangunan pondok, demi mengoptimalkan pola pembelajaran dan kenyamanan santri maupun lingkungan pondok yang berkualitas, tanpa dipandang sebelah mata.
Akhirnya tahun 2021 dimulai pembangunan untuk gedung Madrasah Tsanawiyah, selesai dan diresmikan tahun 2022, berbarengan sebelum tahun pembangunan madrasah juga dibangun asrama putri, dan beberapa kamar baru untuk santri putra. Kesemua pembangunan yang dicanangkan oleh Abah yai mulai dari asrama pondok dan madrasah tidak meluputkan dari tangan dan keringat para santri, sebagai bentuk khidmah dan ta’dim mereka kepada masyayikh.
Memasuki tahun ajaran pertamanya MTs mendapat sekitar 20 murid dan kebanyakan mereka juga berasarama di Pontren (mondok). Dan tahun selanjutnya mulai bertambah bahkan dua kali lipat tahun pertama. Dengan demikian jumlah santri madrasah mulai lebih banyak dari santri salaf. Dari sini Abah yai mulai mengatur kembali sistem pendidikan pondok. Beliau lebih condong untuk mengadopsi perpaduan pendidikan di Balekambang, tetap menyeimbangkan pendidikan dengan para santri salaf. Sehingga Abah yai tetap menekankan keterampilan baik pembelajaran diniyah ataupun keterampilan teknik pada santri salaf, sekaligus menyusun struktur kepengurusan pondok dengan dominasi santri salaf, dan juga mengikutkan mereka sebagai pengampu untuk santri santri baru madrasah. Kemudian santri-santri madrasah ditekankan pada ilmu dan akhlaq.
Tahun 2023, Pembangunan terus digencarkan oleh Abah yai, dari pavingisasi pelataran maupun renovasi di beberapa titik yang perlu perbaikan. Hingga tahun 2024 mulai dilakukan pembabatan halaman belakang, dan di tanamkan pondasi untuk gedung baru, yang rencana akan dibangun bertingkat, yaitu gedung Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK). Yang artinya bila selesai nanti akan menjadi Madrasah Kejuruan pertama di Kota Jepara dan satu-satunya. Lebih istimewa nya, pembangunan Gedung MAK beserta dengan kantor guru dikerjakan hampir mayoritasnya adalah hasil tangan para santri dibimbing oleh Abah yai sendiri untuk bentuk modelnya. Berkat dari pengalaman dan keterampilan yang mereka peroleh dari tahun-tahun sebelumnya, bahkan sebagian sudah mahir untui beberapa pengaplikasian struktur bangunan.
Yang menjadi ciri khas Pesantren Babussalam sendiri adalah santri dikonsentrasikan pada 2 hal penting. Yaitu pada urusan akhirat dimana niat dan amal ibadah adalah hal yang mutlaq, namun tidak mengesampingkan urusan dunia yaitu sebagai bekal untuk ikhtiyariyah berusaha mandiri tidak bergantung pada orang lain, dan memiliki bekal keterampilan hidup yang bisa bermanfaat bagi lingkungan. Begitu juga kebiasaan pada santri dididik pada kedisiplinan, kemandirian, dan ketekunan guna menyiapkan untuk betul-betul matang secara mental dan praktiknya. Tentunya sejalan dengan ajaran Ahlu sunnah wal jamaah, agar santri juga di terbekali dari materil, ilmiyah, dan tentunya pada Akhlaqul Karimah. Yakni, diantara dawuh beliau yang perlu dipegang para santri baik salaf maupun madrasahnya adalah “Al adab fauqol Ilmi”.,